Ada satu perbedaan mendasar antara teknik kimia dan kimia MIPA. Fokus
pendidikan teknik kimia adalah pada proses produksi yang melibatkan
reaksi-rekasi kimia. Karena fokusnya adalah produksi, maka tugas utama
seorang chemical engineer adalah untuk memastikan bahwa suatu produk kimia
bernilai ekonomis untuk dipasarkan. Mungkin dapat dikatakan sebagai
optimisasi proses produksi. Proses optimasi ini tetunya banyak pula
melibatkan pengetahuan di luar kimia, diantaranya adalah fisika dan
matematika.
Di lain pihak, fokus pendidikan di kimia MIPA adalah pada konsep-konsep
kimia murni seperti struktur, reaksi dan reaktifitas. Orang kimia MIPA
dituntut untuk mempelajari kimia sampai pada tingkat molekular. Untuk itu,
akan diajarkan secara lebih dalam tentang sifat dan perilaku kimiawi suatu
zat disamping juga sifat fisik zat tersebut pada tingkat molekul.
Contoh sederhana perbedaan teknik kimia dengan kimia MIPA adalah sebagai
berikut:
Misalnya ada reaksi kimia A + B = C + D, maka orang kimia MIPA akan
memfokuskan padangannya pada mengapa reaksi tersebut terjadi, sedangkan
orang teknik kimia akan lebih fokus pada bagaimana membuat produk (C atau D)
reaksi menjadi lebih bernilai ekonomis yang tidak selalu berarti bahwa
reaksi harus 100% memmbentuk produk C atau D.
Baik teknik kimia maupun kimia MIPA, keduanya bisa melakukan penelitian
walaupun fokus penelitiannya berbeda. Kalau sudah lama bekerja di bidang
kimia, malah bisa jadi sudah tidak ada lagi perbedaan antara chemical
engineer dengan kimiawan murni. Akan tetapi, jika yang dibayangkan sebagai
pekerja peneliti itu adalah orang yang pakai jas lab., meneropong di
mikroskop atau mereaksikan sesuatu, maka itu adalah pekerjaan orang kimia
MIPA.
Sebagai bahan pertimbangan lainnya untuk memilih, biasanya orang teknik
kimia memperoleh salary (gaji) lebih besar daripada orang kimia MIPA. Bahan
pertimbangan lain,...biasanya lebih banyak wanita di kimia MIPA daripada di
Teknik kimia. Jadi,...silahkan memilih salah satunya..:)
pendidikan teknik kimia adalah pada proses produksi yang melibatkan
reaksi-rekasi kimia. Karena fokusnya adalah produksi, maka tugas utama
seorang chemical engineer adalah untuk memastikan bahwa suatu produk kimia
bernilai ekonomis untuk dipasarkan. Mungkin dapat dikatakan sebagai
optimisasi proses produksi. Proses optimasi ini tetunya banyak pula
melibatkan pengetahuan di luar kimia, diantaranya adalah fisika dan
matematika.
Di lain pihak, fokus pendidikan di kimia MIPA adalah pada konsep-konsep
kimia murni seperti struktur, reaksi dan reaktifitas. Orang kimia MIPA
dituntut untuk mempelajari kimia sampai pada tingkat molekular. Untuk itu,
akan diajarkan secara lebih dalam tentang sifat dan perilaku kimiawi suatu
zat disamping juga sifat fisik zat tersebut pada tingkat molekul.
Contoh sederhana perbedaan teknik kimia dengan kimia MIPA adalah sebagai
berikut:
Misalnya ada reaksi kimia A + B = C + D, maka orang kimia MIPA akan
memfokuskan padangannya pada mengapa reaksi tersebut terjadi, sedangkan
orang teknik kimia akan lebih fokus pada bagaimana membuat produk (C atau D)
reaksi menjadi lebih bernilai ekonomis yang tidak selalu berarti bahwa
reaksi harus 100% memmbentuk produk C atau D.
Baik teknik kimia maupun kimia MIPA, keduanya bisa melakukan penelitian
walaupun fokus penelitiannya berbeda. Kalau sudah lama bekerja di bidang
kimia, malah bisa jadi sudah tidak ada lagi perbedaan antara chemical
engineer dengan kimiawan murni. Akan tetapi, jika yang dibayangkan sebagai
pekerja peneliti itu adalah orang yang pakai jas lab., meneropong di
mikroskop atau mereaksikan sesuatu, maka itu adalah pekerjaan orang kimia
MIPA.
Sebagai bahan pertimbangan lainnya untuk memilih, biasanya orang teknik
kimia memperoleh salary (gaji) lebih besar daripada orang kimia MIPA. Bahan
pertimbangan lain,...biasanya lebih banyak wanita di kimia MIPA daripada di
Teknik kimia. Jadi,...silahkan memilih salah satunya..:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar